untuk renungan kita bersama:~
**Daripada Tsauban r.a., bahawa Rasulullah s.a.w bersabda, yang bermaksud : "Akan datang suatu masa dalam waktu dekat, bangsa-bangsa (selain umat Islam) bersatu akan mengalahkan (memperagakan) kamu seumpama sekumpulan manusia berkerumun berebut-rebut akan hidangan makanan di sekitar mereka. Sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah kerana sedikitnya kita (umat Islam pada waktu itu? Rasulullah menjawab: "Bukan, bahkan kamu pada waktu itu adalah golongan teramai (majoriti), tetapi kualiti kamu pada waktu itu bagaikan buih-buih lautan yang di bawa oleh arus air. Allah telah mencabut dari hati musuhmu perasaan takut dari kamu dan Allah mencampakkan perasaan 'wahn' ke dalam hati kamu. Sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, apa yang di maksudkan 'wahn' itu? Rasulullah s.a.w. menjawab: " Cinta dunia dan takut mati. " (Riwayat Al-Bukhari Muslim)**
Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya lalu beliau bertanya:
Imam Ghazali = " Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini ?"
Murid 1 = " Orang tua "
Murid 2 = " Guru "
Murid 3 = " Teman "
Murid 4 = " Kaum kerabat "
Imam Ghazali = " Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab itu janji Allah bahawa setiap yang bernyawa pasti akan mati.
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." ( Surah Ali-Imran :185)
"Every person tastes death, then you receive your recompense on the Day of Resurrection. Whoever misses Hell, barely, and makes it to Paradise, has attained a great triumph. The life of this world is no more than an illusion."[3:185]
takutkah kita pada mati sedangkan mati itu adalah sesuatu yang pasti. sudah dijanji pada kita sejak azali. mungkin ada yang terlupa. mungkin ada yang tersasul. kerana itu masih ada yang meraung, berhari-hari meratapi sesebuah kematian. mungkinkah aku juga akan begitu... masih belum pernah menghadapi situasi yang benar-benar menyayat hati. sedang ibu yang sakit, guru yang gering jua kuratapi, sedih. inikan pula kepergian yang pasti, yang nyata tiada lagi... kadangkala kupohon padaNya biar aku yang pergi dulu, namun jika begitu, adakah ibu dan ayah sanggup melihat pemergianku. tidak pasti.......... yang pasti, mati itu tidak akan lupa pada kita - adakah kita sentiasa mengingatinya?
No comments:
Post a Comment